DIARE
MASALAH KESEHATAN
1. Suatu gangguan fungsi penyerapan dan sekresi dari saluran pencernaan yang dipengaruhi fungsi kolon yang dapat diidentifikasi dari perubahan – perubahan jumlah, konsistensi, frekwensi dan warna dari tinja ( Whaley and Wong, 1997)
2. Pola buang air besar yang tidak normaLl dengan bentuk tinja encer dan peningkatan frekwensi yang lebih dari biasanya (FKUI 1988).
3. Pengeluran tinja yang tidak normal, cair, dengan frekwensi lebih dari 4 kali pada anak dan lebih dari 5 kali pada bayi. (Hipokrates)
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI DIARE
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN
• Letargis
• Mata Cekung
• Tidak Bisa Minum atau malas minum
• Cubitan Kulit Kembali Lambat
DEHIDERASI BERAT • Rujuk segera dan selama dalam perjalanan mintalah agar ibu terus berikan larutan oralit sedikit demi sedikit
• Anjurkan ibu agar tetap memberi ASI
• Jika ada kolera beri antibiotik
• Gelisah, rewel , mudah marah
• Mata Cekung
• Haus, Minum dengan lahap
• Cubitan Kulit perut kembalinya lambat
DEHIDERASI RINGAN / SEDANG • Beri makanan dan cairan :
1. 4 bln, 200 – 400 ml jika BB ≤6 kg
2. 4 – 12 bln, 400 – 700 ml 6 - ≤10 kg
3. 12 – 24 bln, 700 – 900 ml. 10 - ≤ 12 kg.
4. 2 – 5 thn, 900 – 1400 ml.12 – 19 kg.
• Rujuk segera dan selama dalam perjalanan mintalah agar ibu terus berikan larutan oralit sedikit demi sedikit
• Anjurkan ibu agar tetap memberi ASI
• Nasehati ibu kapan harus segera kembali.
• Kunjungan ulang setelah 5 hari jika tidak ada perubahan
• Tidak ada tanda – tanda sebagai Dehierasi Ringan atau Sedang
TANPA DEHIDERASI • Berikan cairan & makanan :
1. Umur 1 thn, 50 – 100ml setiap kali berak
2. Umur 1 – 5 thn, 100 – 200ml, setiap kali berak
• Nasehati ibu kapan harus segera kembali.
• Kunjungan ulang setelah 5 hari jika tidak ada perubahan
MASALAH KESEHATAN :
1. Kurang volume cairan
2. Gangguan integritas kulit
3. Perubahan Nutrisi
4. Cemas
MASALAH KOLABORATIF
1. Potensial Hipokalemia
2. Potensial Hipokalsemia
3. Potensial Kardiakdisritmia
4. Potensial Hiponatremia
5. Potesial shock Hipovolemik
6. Potensial Asidosis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurangnya volume cairan berhubungan seringnya buang besar
2. Perubahan Nutrisi Kurang dari kebutuhan.
3. Potensial gangguan integritas kulit berhubungan dengan seringnya buang air besar
4. Kecemasan atau takut pada anak – orang tua berhubungan dengan hospitalisasi dan kondisi sakit.
INTERVENSI
1. Keseimbangan cairan dapat diperrtahankan dalam batas normal yang ditandai dengan pengeluaran urine yang sesuai, turgor kulit elastis, membran mukosa lembab dan berat badan tidak menunjukkan penurunan.
2. Anak akan toleran dengan diit yang sesuai ditandai dengan berat badan dalam batas normal dan tidak terjadi kekambuhan diare
3. Anak tidak menunjukkan gangguan integritas kulit yang ditandai dengan kulit utuh dan tidak lecet.
4. Anak dan orang tua menunjukkan rasa cemas dan takut berkurang yang ditandai dengan orang tua aktif merawat aanak, bertanya dengan aktif pada perawat dan dokter tentang kondisi, anak tidak menangis
IMPLEMENTASI
DX. 1.
Meningkat hidrasi dan keseimbangan elektrolit
1. Kaji status hidrasi, ubun – ubun, mata, turgor kulit dan memberan mukosa.
2. Kaji pengeluaran urine
3. Kaji intake dan output cairan
4. Monitor tanda – tanda vital
5. Pemeriksaan laboratorium sesuai program
6. Pemeberian cairan dan elektrolit sesuai dengan protokol
7. Pemberian obat anti diare dan antibiotik sesuai program
8. Anak diistirahatkan
DX. 2
Meningkatkan kebutuhannutrisi yang optimum
1. Timbang berat badan anak setiap hari
2. Kaji intake dan output cairan
3. Setelah rehidrasi berikan minum oral dengan sering dan makanan yang sesuai dengan diit, usia dan berat badan anak.
4. Hindari minuman buah – buahan
5. Lakukan kebersihan mulut setiap habis makan
6. Bagi bayi ASI tetap diteruskan
7. Bila bayi tidak toleran dengan ASI berikan formula yang rendah laktosa
DX. 3
Mempertahankan keutuhan kulit
1. Kaji kerusakan kulit atau iritasi pada kulit setiap bab
2. Gunakan kapas lembab dan sabun bayi untuk membersihkan anus setiap bab.
3. Hindari dari pakaian dan pengalas yang lembab.
4. Ganti popok atau kain apabila lembab atau basah
5. Gunakan obat kream bila perlu untuk perawatan perineal
DX. 4
Menurunkan rasa takut / cemas pada anak atau orang tua
1. Ajarkan pada orang tua untuk mengekpresikan perasaan takut dan cemas
2. Dengarkan keluahan orang tua dan bersikap empati dan sentuhan terapitik
3. Gunakan komunikasi tepiti; kontak mata, sikap tubuh dan sentuhan
4. Jelaskan setiap prosedur yang akan dilakukan pada anak dan orang tua.
5. Libatkan orang tua dalam perawatan anak
6. Jelaskan kondisi anak, alsan pengobatan dan perawatan
DAFTAR RUJUKAN
Aswihil dan Droske, 1997. Nursing Care of Children Principles and Practice. WB Saunders Company.
Departemen Kesehatan RI. 1987. Pedoman Teknis Perawatan Anak di Rumah Sakit, Jakarta.
Latif, Abdul dkk. 1991. Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Jakarta:Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI.
Donna L Wong. 1999. Nursing Care Of Infant And Children, edisi 6. Philadelphia: Mosby.
Suyono, Slamet dkk. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 2, Jakarta: FKUI.
Suriadi dan Rita Yuliani, 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi 1. Jakarta: Sagung Seto.
Whaley and Wong, 1991. Nursing Care of Infant, Philadelphia: Mosby Company.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar