Minggu, 11 Desember 2011

LAPORAN PENDAHULUAN DIARE

Definisi ;
1. Diare adalah gangguan fungsi penyerapan dan sekresi dari saluran pencernaan, dipengaruh oleh fungsi kolon dan dapat diidentifikasikan dari perubahan jumlah, konsistensi, frekwensi, dan warna dari tinja (whaley dan Wong, 1997)..
2. diare adalah pola buang air besar yang tidak normal dengan bentuk tinja encer dan peningkatan frekwensi yang lebih dari biasanya (FKUI, 1991 )

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Kultur tinja.
2. Media terkontaminasi (air, makanan ).
3. Sigmoidoskopy.
4. Hematologi.
5. Kultur pus ( otitis media )

SISTEMATIKA PENATAAKSANAAN DIARE BERDASARKAN KEADAAN PENDERITA (Diagnosa fisik pada anak, ( FKUI, 1991 ).

Tanpa dehdrasi sampai dehidrasi ringan

Cairan RT ( LGG, air tajin, kuah sayur )

Pengobatan dirumah
Dehidrasi ringan sampai dehidrasi sedang __Oralit

Puskesmas, poliklinik RS Dehtdrasi berat dengan / tanpa komplikasi dengan / tanpa penyakit

Cairan rehidrasi parentral, RL, Glukosa


RS /Puskesmas perwatan

Menurut banyaknya cairan yang hilang gunakan derajat dehidrasi
1. Kehilangan berat badan
a. 2,5% : tidak ada dehidrasi
b. 2,5 – 5% : dehidrasi ringan
c. 5 – 10% : dehidrasi sedang
d. 10% : dehidrasi berat


2. Skor Maurice King
Bagian tubuh yang diperiksa Nilai
0 1 2 Keterangan

0-2 =dehidrsi ringan
3-6=dehidrasi swdang.
7-2=dehidrasi berat

Pda anak-anak =UUB sudah menutup , diganti produksi urine.

Untuk kekenyalan kulit, kembali
1 detik = dehidrasi ringan
1-2 detik = dehidrasi sedang
2 detik/> =dehidrasi berat
Keadaan umum Sehat Gelisah
Cengeng
Apatis
Mengantuk Mengigau
Koma
Shock

Turgor Normal Sedikit kurang Sangat kurang
Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung
UUB Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Mulut Normal Kering Kering
Sianosis
Denyut nadi / menit Kuat <120 Sedang (120-140) Lemah >140


MASALAH KESEHATAN
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
2. Gangguan nutrisi
3. Gangguan integritas kulit.
4. Resiko infeksi.
5. Kecemasan.
.
MASALAH KOLABORATIF
1. Dehidrasi.
2. Shock hipovolemik.
3. Asidosis metabolik

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volme cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebihan dari gastrointestinal aaakibat diare.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhabn tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya intake, diare.
3. Resiko tinggi penjalaran infeksi berhubungan dengan invasi mikroorganisme di saluran pencernaan.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan iritasi akibat peningkatan frekwensi dan keluarnya feces yang cair.
5. Cemas atau takut berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, lingkungan yang tidak dikenal, pelaksanaan presedur.
6. Perubahan proses dalam keluarga berhubungan dengan krang pengetahuan, situasi krisis.

PERENCANAAN DAN INTERVENSI
1. Kekurangan volume caiuran berhubungan dengan kehilangan cairan berlebihan dari gastrointestial akibat diare.
Tujuan : kien kan menunjukkan tanda – tanda rehidrasi dan berikan cairan yang adekuat.
Kriteria : anak menunjukkan tanda tanda adekuat (turgor kulit baik, mata dan fontanel tidak cekung, kesadaran compos mentis )
Intervensi:
a. Berikan cairan rehidrasi peroral
b. Berikan dan monitor cairan yang diberikan.
c. Berikan (kolaborasi) pemberian antibiotik sesuai dengan resep pengobatan.
d. Setelah rehidrasi berikan diet yang toleran secara teratur.
e. Anjurkan cairan peroral yang rendah garam seerti ASI, formula bebas laktosa.
f. Catat intake dan output ( urine,BAB, dan muntah ).
g. Monitor urine secara spesifik tiap 8 jam atau sesuai indikasi dan timbang berat badan tiap hari.
h. Batasi intake seperti ju ice buah, soft drink, dan gelatin.
i. Kaji tanda-tanda vital turgor kuit, mukosa membran dan status mental setaip 4 jam atau sesuai indikasi.

2. Perubahan nurisi : urang dari kebutuhan tubuh berhubungan engan tidak adekuatnya intake, diare.
Tujuan : klien akan makan makanan sesuai dengan umur dan berat badan.
Kreteria : anak akan menunjukkkan kepuasan dengan kenaikan berat badan.


Intervensi ;
a. Setelah rehidrasi, anjurkan ibu untuk memberikan ASI secara teratur.
b. Berikan diet yang toleransi.
c. Catat dan observasi respon terhadap makanan.
d. Jelaskan pada keluarga tentang prioritas diet.

3. Resiko tinggi penjalaran infeksi berhubungan dengan invasi mikroorganisme di gastrointestinal track.
Tujuan : klien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.
Kreteria ; infeksi adak terjadi ditempat lain.
Intervensi:
a. Lakukan tindakan sesuai standar dan kontrol infeksi dengan menggunakan alat-alat dasposal dan pencucian serta dalam penambilan spesimen dan cuci tangan dengan benar.
b. Pakailah popok yang pas, jangan longggar.
c. Usahakan anak untuk menjauh area yang terkontaminasi dan selalu mencuci tangan setiap selesai toileting.
d. Anjurkan keluarga untuk melakukan tindakan isolasi seperti mencuci tangan.

4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi akibat peningkatan frekwensi dan keluarnya feces yang cair.
Tujuan : klien akan menunjukkan peningkatan integritas kulit.
Kreteria : anak tidak mengalami tada-tanda kerusakan pada lulit.
Intervensi ;
a. Ganti popok sesering mungkin.
b. Bersishkan bokong dengan bahan yang lembut, sabun non alkaline dan air dalam bak mandi khusus bayi.
c. Oleskan salep seperti zinc oxide.
d. Perhatikan tanda kemerahanataau ruam pada kulit.
e. Hindari pemakain pemersih yang mengandung alkohol pada kulit yang lecet.
f. Observasi bokong dan perineum terhadap infeksi.
g. Kolaborasi ( untuk pemberian anti fungi ).

5. Cemas atau takut berhubungan dengan perpisah dengan orang tua, lingkungan yang tidak dikenal, pelaksaan prosedur.
Tujuan : klien merasa nyaman dan tidak takut.
Kritreria ;
1. Anak menunjukkan penurunan tanda-tanda emosi.
2. Keluaraga aktif berpartisipasi dalam perawatan anak.
Intervensi:
a . Berikan dot pada dan perkembangan bayi.
b . Anjurkan keluarga untuk berkunjung ean berpartisipasi dalam perawatan seoptimal mungkin..
c . Berikan sentuhan, peluan dan berbicaralah sebanyak mungkin dengan anak.
d . Berikan stimulus sensasi dan pengalihan perhatian sesuai kondisi pertumbuhan anak.

6. Perubahan proses dalam keluarga dengan kurang pengetahuan, situasi krisis.
Tujuan ; keluarga mengerti dengan penyakit anak.
Kreteria : keluarga mendemonstrasikan kemampuan merawat anak terutama di rumah.
Intervensi ;
a. Berikan informasi pada keluarga tentang perawatan dan therapy.
b. Kaji kemampuan keluarga dalam memberian support dan rasa aman dan ikutkan keluarga dalam proses perawatan.
c. Anjurkan keluarga untuk mematuhi hal-hal yang berhubungan dengan tidakan pencegahan.
d. Rencakan follow up asuhan setelah hospitalisasi.
e. Rujuk keluarga ke instansi atau instansi atau fasilitas kesehatan masyarakat terdekat.

EVALUASI
1. Rehidrasi tercapai, intake balance,berat badan tetap atau menungkat.
2. Kebutuhan nutrisi terpenuhi, intake adekuat terutama kalori.
3. Tidak terdapat tanda- tanda infeksi di tempat lain.
4. Ti ak terjadi gangguan integritas kulit.
5. Klien dan kelurga dapat mengepesikan peningkatan rasa nyaman.
6. Keluarga mampu mendentrasikan perawatan anak, pengobatan yang dibutuhkan selama di rumah sakit dan di rumah.



BUKU SUMBER :

Kathleen, 1994, Pediatric Care Planning, Springhouse: USA

Latief, Abdul. Dkk, 1991, Kuliah Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Bagian Ilmu Kesehatan Anak: Jakarta

Whalley, F. Lucille; Wong, Donna L, 1991, Nursing Care Of Infant, Mosby Company: Philadelphia

Wong, Donna L, 1997, Pediatric Nursing, Mosby Company: St Louis, Missouri

Sabtu, 10 September 2011

KODE AKSES NOKIA LAWAS

Kode rahasia handphone ini wajib di ketahui kalau emang mau jadi pakar preak hp, juga paling umum di gunakan selain harus tahu istilah handphone, entah untuk pemilik counter hape, makelar hape atau sebagai panduan membeli handphone second. Dan bila kurang puas lainya bisa di download disini. Jadi tahu cara merawat batrei handphone saja tidak cukup, apalagi kalo kamu demen maen hack hape.

Kode akses Nokia
*#30# : Menampilkan ‘private number’ yang menghubungi anda.
*#73# : Mereset timer ponsel dan skor game (pada beberapa ponsel).
*#7780# : Mengembalikan ke setting pabrik (factory setting).
*#2820# : Alamat IP perangkat Bluetooth (untuk ponsel yang mempunyai Bluetooth).
xx# : Akses cepat ke nama/nomer telepon di phone book ponsel, misalnya 20#.
Tombol off : Menekan dengan singkat, untuk berpindah antar profile.
*3370# : Mengaktifkan EFR(Enhanced Full Rate) Codec (tidak berlaku di ponsel Symbian).
#3370# : Menonaktifkan EFR Codec.
*#4270# : Mengaktifkan Half Rate Codec.
*#4270# : Menonaktifkan Half Rate Codec.
*#0000# : Menampilkan versi software ponsel.
*#9999# : Kode alternatif jika *#0000# tidak bekerja.
*#06# : Melihat nomor IMEI (Internasional Mobile Equipment Identity).
*#21# : Mengecek nomor pengalihan “All Call” yang digunakan.
*#2640# : Menampilkan kode keamanan ponsel yang digunakan.
*#43# : Mengecek status “Call Waiting”.
*#61# : Untuk mengecek nomor pemanggil yang dialihkan ketika tak anda jawab.
*#62# : Mengecek nomor pemanggil yang dialihkan ketika ponsel anda di luar jangkauan.
*#67# : Mengecek nomor pemanggil yang dialihkan ketika ponsel anda sedang sibuk.
**21*number# : Menghidupkan pengalihan “All Call” pada nomor yang diisi.
**61*number# : Menghidupkan pengalihan “No Reply” pada nomor yang diisi.
**67*number# : Menghidupkan pengalihan “On Bussy” pada nomor yang diisi.
*#67705646# : Mengganti logo operator logo pada Nokia 3310 dan 3330.
*#746025625# : Menampilkan status SIM Clock.
*#7760# : Menampilkan kode pabrikan (sebagian besar ponsel tipe lama).
*#92702689# : Memunculkan : 1. Serial Number, 2. Date Made, 3. Purchase Date, 4. Date of last repair, 5.Transfer user data. Keluar dari mode ini harus merestart ponsel ( pada beberapa ponsel ).

Kode akses Sony Ericsson :
*#06# : Melihat nomor IMEI (Internasional Mobile Equipment Identity).
*#0000# : Mereset bahasa kembali ke English.
> * < < * < * : Service Menu – menampilkan versi software ponsel. Tekan “Yes” berulang-ulang untuk melihat semua data software dan tekan “>” untuk melihat semua teks yang terdapat pada ponsel.
< * * < : Mengunci SIM Card.
Sortcuts :
1. Menyimpan nomor “Missed Call” di direktori ponsel.
Cari menu “Missed Call”, tekan “Yes” untuk menampilkan nomor yang dituju. Tekan nomor apa saja ( 0 sampai 9 ), kemudian tekan “clear” sekali untuk memblok nomor tersebut, kemudian tekan dan tahan “<” sampai muncul “Store”, tekan “Yes”.
2. Menyembunyikan nomor.
Setelah menekan nomor yang dituju dan sebelum menekan “Yes”, tekan ‘ > ‘ 2 kali untuk memilih “Hide Id?” dan tekan ‘Yes’.
3. Mengecek level batere ketika ponsel mati (off ).
Tekan ‘No’ secara cepat 1 x dan tunggu hingga tampilan baterai terlihat.
4. Menyimpan nomor di memori ponsel (bukan SIM Card).
Ikuti prosedur normal untuk menyimpan nomor. Ketika tampilan untuk menyimpan terlihat tekan ‘#’ sekali dan lokasi yang diinginkan, atau tekan ‘#’ 2 kali untuk melihat posisi lanjutan.
5. Menghubungi nomor dari pesan SMS.
Mengarahkan kursor pada nomor yang tertulis, kemudian tekan “Yes”.
Shortcut Penampilan Gambar :
(Berlaku di sebagian besar ponsel Symbian).
Ketika melihat image atau gambar di galeri, tekan :
1 : untuk memutar gambar ke kiri.
2 : untuk memutar gambar ke kanan.
5 atau 7 : untuk memperbesar (zoom) gambar.
* : untuk tampilan fullscreen atau non fullscreen.
Catatan : perintah angka di atas bisa berbeda di setiap ponsel.
Hard Reset :
Peringatan !!! Semua data ponsel akan hilang.
Dalam keadaan ponsel mati (off), tekan secara bersamaan tombol telepon (bicara), angka 3, dan tombol * (bintang). Kemudian dalam keadaan menekan ketiga tombol tersebut, tekan tombol On. Trik ini berlaku di sebagian besar ponsel Nokia.
Update Tambahan Nokia GSM
Nokia 21xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#3283# Minggu Produksi/Bulan & Tahun
*#9999# Versi Software
Nokia 32xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#0000# Versi Software
*#92702689# Menu Layanan
*#746025625# Sim Clock Stop
*3370# EFR aktif, suara lebih jernih, baterai cepat habis.
#3370# EFR inactive.
*4720# HR aktif, suara tidak lebih jernih, baterai tahan lama.
#4720# HR OFF.
Nokia 51xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#0000# Versi Software
*#92702689# Menu layanan
*3370# EFR aktif, suara lebih jernih, baterai cepat habis.
#3370# EFR inactive.
*4720# HR aktif, suara tidak lebih jernih, baterai tahan lama.
#4720# HR OFF.
Nokia 61xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#0000# Versi Software
*#92702689# Menu layanan
*3370# EFR aktif, suara lebih jernih, baterai cepat habis.
#3370# EFR inactive.
Nokia 81xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#8110# Versi Software, tanggal produksi & nomor model
*#92702689# Menu layanan
Nokia 88xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#0000# Versi Software
*#92702689# Menu Layanan
*3370# EFR aktif, suara lebih jernih, baterai cepat habis.
#3370# EFR inactive.
Nokia 90xx
Kode Penjelasan
*#06# Kode IMEI
*#6823711
58412125# Versi Software
*#3283# Tanggal Produksi


Kumpulan Skema Diagram NOKIA ( All NOKIA Schematic Diagram)
1100_RH-18_2300_RM-4_schematics_V_2_0-Jan28-154424
1112_schematics_v1
1200_RH-99_100_schematics
1202_RH-112_RH-113_SM_L1&L2_v1.0
1255
1265_RH103_SM_schem_V1.0_20070427
1325_RH104_SM_schem_V1.0_20070427
1508i_RM-430_SM_L1&L2_v2.0
1650_RM-305_schematics
1661_RH-121_122_SM_Level_1&2_v1 0
1680classic_RM-394_RM-395_SM_L1&2_v2_0
2310_RM-189_schematics
2330_2320_2323c_RM512_513_514_515_543_schematics_v1_0
2600classic_RM-340_schematics_v1_0
2610_RH-86_schematics_v1
2626_RM-291_schematic
2630_RM-298_schematics
2660_2760_RM-258_RM-259_RM-292_RM-293_schematics
2700c-2_RM-561_schematics_v1_0
2720Fold_RM519_schematics_v1_0
2730C_RM-578_579_schematics_V2_0
3110c_RM-237_schematics
3120classic_RM-364_schematics_v2.0
3500c_RM-272_RM-273_schematics_v1_0
3600s_RM-352_schematics_v2_0
5000_RN-362_schematics_v1_0
5130_XpressMusic_RM-495_schematics_v1_0
5200_5300_RM-174_RM-181_RM-146_RM-147_schematics_V1_0
5220XpressMusic_RM410_RM411_schematics_v1_0
5230_RM588_RM594_schematics_v1_0
5310_Xpress_RM-303_RM-304_schematics_v1_0
5320_RM-409_RM-417_schematics_v3_0
5500_RM-86_RM-87_schematics_V1_0
5530XpressMusic_RM504_schematics_v1_0
5610_RM-242_schematics_v1_0
5700_RM-230_schematics
5800x_RM-356_RM-428_schematics_v2_0
6031_RM-74_RM-75_schematics_V2_0
6120c_RM-243_schematics_v2_0
6233_RM-145_6234_RM-123_schematics
6280_RM-78_schematics_2
6500_slide_RM-240_schematics_v1_0
7210s_RM436_schematics_v1_0
Nokia 7230 Schematic Diagram
7310_Supernova_RM-378_RM-379_schematics_v1_0
7370_RM-70_schematics_V1_0
8800Arte_RM-233_schematics
9300i_RA-8_schematics_v1_0
E51_RM-244_schematics
E52_E55_RM-469_RM-481_RM-482_RM-483_Schematics_L3&4
E61i_RM-227_schematics
E63_RM437_449_450_Schematics_L3&4_v.1.0
E71_RM346_357_407_Schematics_L3&4_0v1.0
N70_RM-84_schematics_1_0
N72_RM-180_schematics_1.0
N73_RM-132_RM-133_schematics
N76_RM-135_RM-149_schematics
N77_RM-194_RM-195_schematics
N78_RM-342_Schematics_L3&4_v1_0
N80_RM-92_schematics_1_0
Nokia N81 Schematic Diagram
N90_RM-42_schematics
N92_RM-100_schematics_v3
N93i_RM-157_schematics_right
N95_RM-159_schematics_1.0
N97_RM505_RM507_schematics_v3_0
N97mini_RM555_schematics_v1_0
Nokia_1616_RH125_schematics
Nokia_2220slide_RM-590_Service_Manual
Nokia_2690_RM635_schematics
Nokia_5330_Mobile_TV_Edition_RM615_schematics
Nokia_6760_RM-573_schematics
Nokia_7230_RM598_604_schematics
6300_RM-217_RM-222_schematics
6700slide_RM576_577_schematics
8600_RM-164_schematics
7900_RM-264_schematics
6210_navigator_RM-367_schematics
6267_RM-210_schematics
7510_Supernova_RM-398_schematics
E90 Schematic Daigram
Skema Diagram Sony Ericsson (Sony Ericsson Schematic Diagram)
Skema Sony Ericsson C902
Skema Sony Ericsson C903
Skema Sony Ericsson C905
Skema_Sony Ericsson J220_J230
Skema_Sony Ericsson K300
Service Manual_Sony Ericsson K310
Sony Ericsson K500_K508_F500
Skema_Sony Ericsson K510
Skema_Sony Ericsson K700
Skema_Sony Ericsson K600
Skema_Sony Ericsson K750
Skema_Sony Ericsson K800
Skema Sony Ericsson K850
Skema_Sony Ericsson M600
Skema_Sony Ericsson W300
Skema Sony Ericsson W350
Skema Sony Ericsson W380 / Z555
Skema_Sony Ericsson W810

LG SCHEMATIC DIAGRAM
No Type kB
1. W7020_Circuit_Diagram_&_PCB_Layout.rar
302 kB
2. W7000_Block_Diagram_&_Circuit_Diagram.rar
292 kB
3. W5300_Block_Diagram_&_Circuit_Diagram.rar
758 kB
4. W3000_Block_Diagram_&_Circuit_Diagram.rar
176 kB
5. LG600_8_schematicdiagram.rar
1646 kB
6. GB230 schematics.rar
372 kB
7. G7020_Circuit Diagram.rar
302 kB
8. LG_U880_schematics.rar
539 kB
9. LG_U8100_schematics.rar
890 kB
10. LG_U8110_schematics.rar
862 kB
11. LG_U8120_schematics.rar
892 kB
12. LG_U8130_schematics.rar
906 kB
13. LG_U8138_schematics.rar
905 kB
14. LG_U8180_schematics.rar
640 kB
15. LG_U8290_schematics.rar
897 kB
16. LG_U8330_schematics.rar
942 kB
17. LG_U8360_schematics.rar
879 kB
18. LG_U8380_schematics.rar
963kB
19. LG_U8500_schematics.rar
537 kB
20. LG_U8550_schematics.rar
674 kB

Kamis, 11 Agustus 2011

Email Yahoo! lphiea@yahoo.com Utama - Ganti samsung
Email govurmaf5@gmail.com
Ponsel 1+62 85859775903‎
Ponsel 2+62 85730741214‎
http://www.facebook.com/guardian/guardian.php?uid=100000273974093&h=294f6b79321d1f14dbbf3d521fe430384c8b4944




eke_5940 Ekkaa NiieckhoPurrwandiie

ira_0381 Ira Aeiiygsbgdt MaDia
Nuermee Meimee


Sabtu, 04 Juni 2011

BAB II ASUHAN KEPERAWATAN PADA USIA LANJUT

I. PENGKAJIAN

a. Identitas penderita

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, bangsa, alamat.

b. Gangguan yang terdapat pada usia lanjut

Menelan, gigi komunikasi, nyeri dan lain-lain.

c. Perasaan hati, kesadaran

Bermusuhan, gangguan tidur, dan lain-lain.

d. Riwayat tentang problem utama berarti

Pernah stroke, batuk, demensia, patah tulang.

e. Kebiasaan yang meragukan kesehatan

Merokok, alkohol, dan lain-lain.

f. Penilaian sistem

Penilaian sistem dilaksanakan secara urut mulai dari sistem persyaratan sampai dengan sistem muskuloskeletal.

g. Riwayat pengobatan

Baik sebelum sakit, obat yang di minum, baik dari resep dokter atau di beli bebas ( termasuk jamu-jamuan).

h. Pemeriksaan fungsi

- Aktifitas hidup sehari-hari (AHS sadar) yang hanya memerlukan kemampuan tubuh untuk berfungsi sederhana misalnya tidur, berpakaian, mandi / wc.

- Aktifitas hidup sehari-hari (AHS instrumental)

Selain melakukan kemampuan dasar agar memerlukan berbagai koordinasi kemampuan otot, susunan syaraf yang lebih juga berbagai kemampuan organ kognitif lain.

- Kemampuan mental dan kognitif terutama menyangkut fungsi intelek, memori lama dan memori tentang hal-hal yang baru saja terjadi.


II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko terjadinya cidera : jatuh berhubungan dengan peningkatan aktifitas.

2. Gangguan rasa nyaman (sakit kepala / pusing) berhubungan dengan keletihan.

3. Potensial jatuh berhubungan dengan keturunan ketajaman penglihatan.

4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidak seimbangan suplai O2 : kelemahan.

5. Resti infeksi berhubungan dengan keadaan nutrisi : keadaan imunitas tubuh.

6. Gangguan persepsi berhubungan dengan gangguan pendengaran


III. INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman (sakit kepala / pusing) berhubungan dengan keletihan.

Tujuan : sakit kepala / pusing berkurang dalam waktu ± 30 menit

Kriteria hasil : - Sakit kepala / pusing berkurang.

- Kx tidak gelisah.

- Kx tidak pucat.

- Kx bisa tidur.

- Kx tidak mondar-mandir.

- T : 140/70 mmHg

- S : 365 oC Nadi : 80 x/mnt.

Intervensi :

1. Jelaskan pada klien tentang penyebab sakit kepala / pusing.

R/ kx dapat mengerti tentang penyebab sakit kepala / pusing.

2. Berikan penjelasan pada kx tentang efek samping dari minum obat yang terlalu sering.

R/ kx mengerti tentang efek samping dari obat.

3. Berikan tindakan nonfarmakologi untuk menghilangkan sakit kepala, misal kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher, suasana tenang, redupkan lampu, teknik relaksasi.

R/ mengurangi sakit kepala.

4. Berikan analgesik sesuai indikasi.

R/ membantu mengurangi sakit kepala.

2. Resiko terjadinya cidera : jatuh berhubungan dengan peningkatan aktifitas.

Tujuan : klien tidak jatuh.

Intervensi :

1. Jelaskan pada klien tentang penyebab linu-linu / pegal.

R/ kx dapat mengerti tentang penyebab lini / pegal.

2. Berikan tindakan nonfarmakologi untuk menghilangkan pegal-pegal pada daerah kaki misal pijat.

R/ dapat merangsang sakit pada daerah kaki.

3. Hindari melakukan aktifitas yang berat-berat.

R/ dapat mengurangi linu-linu pada daerah kaki.

4. Hindari makanan yang mengandung kacang-kacangan.

R/ dapat mencegah terjadinya rematik.

5. Ajarkan jalan kaki dengan tidak menggunakan alas kaki pada pagi hari.

R/ dapat mengurangi linu pada kaki karena aliran darah dapat berjalan dengan lancar.

3. Potensial jatuh berhubungan dengan keturunan ketajaman penglihatan.

Tujuan : klien tidak jatuh.

Intervensi :

a. Ciptakan lingkungan yang aman.

- Tempat tidur dalam posisi rendah.

- Adanya tempat tidur berpegangan yang kuat.

- Adanya bel.

- Penerangan yang cukup.

- Sediakan peralatan yang diperlukan terjangkau.

- Sediakan alat bantu jalan yang sesuai.

b. Bantu klien saat pindah tempat.

c. Ajarkan cara pindah tempat secara aman tanpa bantuan.

d. Kaji keadaan rumah untuk faktor yang menghalangi / mendukung pada perubahan pengelihatan.

4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidak seimbangan suplai O2 : kelemahan.

Tujuan : - Klien mampu melakukan aktifitas.

- Klien tidak lelah.

- Klien tidak pusing.

- TTV normal.

Intervensi :

a. Kaji aktifitas sehari-hari.

b. Ajarkan latihan untuk kaki setiap jam / ROM.

c. Ajarkan duduk ± 3-5 menit sebelum berdiri dan berjalan.

d. Peningkatan frekuensi dan jarak aktifitas secara bertahap.

5. Resti infeksi berhubungan dengan keadaan nutrisi : keadaan imunitas tubuh.

Tujuan : - Tidak terjadi infeksi.

- Temperatur tubuh normal (36-370C).

- Tidak terdapat kemerahan, iritasi di sekitar luka.

- Lekosit normal (4500-10.000m I)

Intervensi :

a. Ajarkan untuk meminimalkan kontak dan patogen.

b. Jelaskan perlunya untuk mempertahankan hygiene

(Misalkan : Mandi setiap hari, perawatan mulut).

c. Kaji mulut dan kerongkongan dengan adanya tanda-tanda infeksi.

d. Ajarkan minum 200cc/hari.

e. Upayakan perbaikan gizi, diit dengan cukup.

f. Pemberian vitamin dan mineral yang cukup.

6. Gangguan persepsi berhubungan dengan gangguan pendengaran

Tujuan : Kx mampu mengerti perubahan yang terjadi

Kriteria Hasil : - Kx dapat berpartisipasi dalam semua aktivitas

Intervensi :

a. Jelaskan pada kx tentang penyebab penurunan pendengaran.

b. Berikan tindakan bantuan bahasa isyarat saat berkomunikasi.

c. Hindari kosa kata yang sulit di mengerti oleh kx.

d. Mengeraskan suara saat berkomunikasi dengan kx.

e. Anjurkan pada klien untuk memperhatikan bahasa non verbal

f. Kolaborasi dengan tim panti untuk memberikan alat bantu


IV. IMPLEMENTASI

Implementasi yang dimaksud adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana perawatan meliputi tindakan perawatan yang direncanakan oleh perawat. Melaksanakan advis dokter dan ketentuan rumah sakit (Depkes RI, 1990 : 23).


V. EVALUASI

Evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses perawatan dan merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan dilakukan dengan cara melibatkan pasien dan sesama tenaga kesehatan (Nasrul Effendi, 1995).

DAFTAR PUSTAKA

1. Nugroho, Wahyudi, 2000. Keperawatan Gerontik, EGC. Jakarta.

2. Winoto, Hardy, Dkk, 1999. Panduan Gerontologi, Pustaka Utama Jakarta.

AKADEMI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2005

JADWAL UAS D-3 KEP semester II

Senen --> Komunikasi & Patologi
Selasa --> Documentasi Kep & Mikrobiologi
Rabu --> Sosiologi & Farmakologi
Kamis --> Etika Kep & KDM 2
Juma'at -->Ilmoe Gizi & Psikologi

Kisi-kisi UAS SOSIOLOGI D3 Keperawatan smstr2

1. Yang dimaksud dengan mortalitas pada kelahiran bayi :

1. Berdasarkan data WHO, pada fase perkembangan ilmu kesehatan mana perkembangan pembangunan kesehatan di Indonesia secara umum berlangsung :

2. Tidak termasuk Faktor yang berpengaruh terhadap daya tahan hidup anak :

4. Yang bukan Faktor pendorong pembangunan kesehatan di Indonesia :

5. Ciri-ciri tingkah laku sakit :

6. Faktor yang berpengaruh terhadap kebutuhan ilmu kesehatan :

7. Tidak termasuk Fase perkembangan ilmu kesehatan :

8. Yang tidak termasuk mempengaruhi peranan pasien :
9. Termasuk dalam upaya pengobatan (represif) :

10. Dibawah ini tidak termasuk kriteria indikator umum dari derajat kesehatan :

11. Yang bukan termasuk masalah umum pembangunan kesehatan di Indonesia :

12. Yang membatasi keragaman makanan yang dikonsumsi :

13. Termasuk permasalahan pokok dalam peningkatan gizi :

14. Yang bukan permasalahan lapangan kerja sama antara ilmu kesehatan dan ilmu-ilmu sosial :

15. Yang tidak termasuk lapangan kerja sama antara ilmu kesehatan dan ilmu ilmu sosial


16. Indikator umum dari derajat kesehatan, kecuali :

17. Faktor penghalang sistem Banjar, kecuali :

18. Faktor penunjang keberhasilan sistem Banjar, kecuali :

  1. Dibawah ini faktor kekurangan gizi, kecuali :
  1. Yang tidak termasuk faktor pencemaran lingkungan :
  1. Faktor yang tidak berpengaruh terhadap daya tahan hidup anak :

  1. Yang tidak termasuk permasalahan gizi :
  1. Yang bukan termasuk Tahapan Sakit :

  1. Yang termasuk konesp nutrimen dalam gizi :

  1. Yang tidak termasuk luka disengaja :
  1. Beberapa fase perkembangan ilmu kesehatan, kecuali :
  1. Faktor yang tidak berpengaruh terhadap kebutuhan ilmu kesehatan :
  1. Yang termasuk faktor pendorong pembangunan kesehatan :

  1. Dibawah ini yang bukan termasuk permasalahan umum tentang kesehatan di Indonesia :

  1. Tidak termasuk hal yang membatasi keragaman makanan yang dikonsumsi :

  1. Yang tidak termasuk upaya pencegahan penyakit (tindakan preventif) :
  1. Termasuk permasalahan pokok dalam peningkatan gizi :

33. Faktor pendorong pembangunan kesehatan :

34. Fase perkembangan ilmu kesehatan :

35. Indikator umum dari derajat kesehatan :

36. Permasalahan umum kesehatan Indonesia :

37. Bukan lapangan kerja sama antara ilmu kesehatan dan ilmu sosial, antara lain :

38. Permasalahan lapangan kerja sama antara ilmu kesehatan dan ilmu sosial :

39. Faktor yang berpengaruh terhadap daya tahan hidup anak :

40. Dibawah ini termasuk tokoh-tokoh informal yang memiliki legitimasi pada masyarakat desa yaitu